Versi manual wajib dilakukan secara berkala. Caranya menarik batang penyetel berulir ke atas dengan bantuan obeng min dan kunci ring, agar batang penegang rantai makin keras. Cuma kalau setelan kurang tepat, kadang bunyi saat mesin berputar.
Lalu untuk penyetalan semi otomatis, jika baut pengunci dilepas, maka bantang penekan akan masuk ke dalam karena tekanan per. Selanjutnya, ketegangan rantai secara otomis akan menyesuaikan.
Terakhir, penyetelan secara otomatis. Sekarang banyak diterap di motor-motor anyar. Batang penekan tensioner dengan sendiri mendorong penegang bila rantai keteng sudah mulai kendur.
Makanya tipe yang otomatis enggak perlu penyetelan berkala. Hanya saat pemasangan rantai baru, penekan harus dimasukan dulu dan selanjutnya biarkan tensioner bekerja.
buka-tutup klep oleh kem tergantung ketegangan rantai keteng. Makanya, rantai kecil di silinder penghubung kruk-as dan kem ini diberi tensioner agar ketegangan stabil. Kendur berakibat suara berisik di silinder, tegang bikin putaran mesin berat.
Dari semua model, tensioner full otomatis paling pas buat motor harian. Tapi, untuk balap, biasanya mekanik perlu ketegangan rantai lebih mantap. Makanya mereka pakai tensioner manual.Kalau motor harian modern pakai tensioner manual, kudu sering setel. Risikonya, mesin berisik.
hehe ... map gan saya udah baca bolak-balik masih belum paham juga (saya tekhniknya mesin industri bukan otomotif) makanya komennya jadi kaya gini :D
BalasHapus